Terlahir dari keluarga yang kurang mampu mimpi Deny Febriansy Alumni IAI Tafaqquh Fiddin Dumai ini untuk menimba ilmu di Eropa tercapai sudah.
Anak dari Pak Darwis yang bekerja sehari-hari sebagai tenaga lepas kebersihan di Terminal Barang Dinas Perhubungan kota Dumai dan kampus IAI Tafaqquh Fiddin ini, pada senin 25 September yang lalu resmi menjadi mahasiswa Pasca sarjana S2 di University Aberdeen Inggris, dengan beasiswa penuh dari Dirjen Pendidikan Islam Kementerian Agama RI.
Kesempatan Deny kuliah di Inggris tersebut merupakan pemecah mitos buat semua pihak yang ada di kota Dumai. Perguruan Tinggi di Dumai yang selama ini selalu dipandang sebelah mata, kini terbukti mampu mengantarkan anak Dumai untuk melanjutkan pasca sarjana ke perguruan tinggi ternama Dunia. Di terimanya Deny di University Aberdeen, sangat terang bahwa ijazah sarjana IAI Tafaqquh Fiddin Dumai diterima secara internasional serta berkualitas staraf perguruantinggi pada tataran internasional.
Sebagai seorang alumni di IAI Tafaqquh Fiddin Dumai, jelas pengalaman menimba ilmu di luarnegri merupakan pengalaman baru buat Deny Febriannyah. Berikut ini kami kutip cataan beliu ketika untuk pertama kali duduk dibangku kuliah di University Aberdeen Inggris.
Aberdeen, kota kecil di utara Skotlandia, salah satu bagian dari United Kingdom, UK, selain Irlandia utara, England, dan Wales..
Mungkin kita lebih mengenal UK sebagai Inggris, meskipun cakupannya lebih luas.
Aberdeen sesungguhnya identik dengan Dumai (kotaku tercinta), karena Aberdeen juga adalah sebuah kota minyak. Pengeboran minyak nya lebih banyak di lepas pantai. Akan tetapi, kota ini mulai sepi karena banyak perusahaan minyak yang mulai bangkrut..
Namun satu hal kelebihan Aberdeen, terletak pada kepopuleran nya sebagai 'kota pelajar'.Ada beberapa universitas yg ada di sini, meskipun yg terbesar dan tertua adalah University of Aberdeen, tempat saya menuntut ilmu saat ini..
Sehingga walaupun banyak pekerja minyak meninggalkan kota ini, namun lebih banyak lagi jumlah mahasiswa internasional yg dtg utk menuntut ilmu disini. Kesan pertama yang saya rasakan, begitu menapaki gerbang masuk ke University of Aberdeen, adalah kampus ini terlalu besar dan terlalu tua. Terlalu besar dengan begitu banyak gedung dan lapangan, serta adanya bus kampus dan jalan raya di dalam area kampus. Terlalu tua dilihat dari jenis bangunan yg seperti kastil atau istana zaman dahulu.
Namun administrasi dan profesionalitas dari seluruh karyawan dan tenaga pengajar sungguh luar biasa.. Program director saya (seperti ketua prodi) sgt disiplin namun ramah. Dr. Dawood el-Alami namanya. Ketika pertama jumpa dan tau saya seorang mahasiswa master di kelas beliau, langsung diajak ke kelas nya. Tau saya tamatan hukum keluarga Islam, beliau mengajak saya diskusi topik 'marriage in Islam' atau fiqih munakahat.
Tiba waktu belajar, beliau mengajak saya berjalan kaki menuju ruang kelas yg lumayan jauh (karena kampus nya luas) sambil tetap berdiskusi..
Alhamdulillah, terbersit kata-kata dari beliau yg artinya begini 'kalau kamu bisa dpt nilai bagus dan menulis tesis yg menarik, saya yang menjamin untuk kamu bisa dpt beasiswa Ph.D (S3) dari kampus ini'.
Alhamdulillah, demikianlah pengalaman pertama yang sudah memicu dan memacu semangat saya untuk bisa berhasil dan semoga sukses ke depannya..
Amin ya rabbal alamin..
ADS HERE !!!